Model Etika dalam Bisnis, Sumber Nilai Etika dan Faktor-faktor yang Memengaruhi Etika Manajerial

| Kamis, 27 Oktober 2016
A.      Etika Bisnis adalah penerapan etika dalam dunia bisnis, artinya penerapan prindip – prinsip dan norma – norma dalam bidang bisnis. Bidang kajian etika bisnis terkategori dalam : level makro, level mikro, level individu dan level internasional.

B.        Model Etika dalam Bisnis, menurut Carrol dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007 : 49), dilihat dari cara para pelaku bisnis dalam menerapkan etika dalam bisnisnya, di bagi menjadi tiga tingkatan :
1.             Immoral Manajemen
Merupakan tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip – prinsip etika bisnis. Manajer yang memiliki manajemen tipe ini pada umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa yang di maksud dengan moralitas, baik dalam internal organisasinya maupun bagaimana dia menjalankan aktivitas bisnisnya. Para pelaku bisnis yang tergolong dalam tipe ini, biasanya memanfaatkan kelemahan – kelemahan dan kelengahan – kelengahan dalam komunitas untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri, baik secara individu atau kelompok mereka. Kelompok manajemen ini selalu menghindari diri dari yang di sebut etika. Bahkan hokum di anggap sebagai batu sandungan dalam menjalanakan bisnisnya.
2.             Amoral Manajemen
Merupakan tingkatan kedua dalam aplikasi etika dan moralitas dalam manajemen. Berbeda dengan immoral manajemen, manajer dengan tipe ini sebenarnya bukan tidak tahu sama sekali etika atau moralitas. Ada dua jenis lain manajemen tipe ini, yaitu :
Pertama, manajer yang tidak sengaja berbuat amoral, tipe ini adalah para manajer yang di anggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan bisnis yang di perbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan memberikan efek pada pihak lain. Oleh karena itu, mereka akan menjalankan bisnisnya tanpa memikirkan apakah aktivitasn bisnisnya sudah memiliki dimensi etika atau belum.
Kedua, manajer yang sengaja berbuat amoral, tipe ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang harus di jalankan, namun terkadang secara sengaja melanggar etika tersebut berdasarkan pertimbangan – pertimbangan bisnis mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan lain – lain.
3.             Moral Manajemen
Merupakan tingkatan tertinggi dari penerapan nilai – nilai etika atau moralitas dalam bisnis. Nilai – nilai etika dan moralitas di letakkan pada level standar tertinggi dari segala bentuk perilaku dan aktivitas bisnisnya. Manajer yang termasuk dalam tie ini, hanya menerima dan mematuhi aturan – aturan yang berlaku, namun juga terbiasa meletakan prinsip – prinsip etika dalam kepemimpinannya.

C.            Sumber Nilai Etika
1.             Agama
Agama adalah sumber dari segala moral dalam etika apapun dengan kebenarannya yang absolute, tiada keraguan dan tidak boleh di ragukan. Pada umumnya, kehidupan beragama yang baik akan menghasilkan kehidupan moral yang baik pula.
2.             Filosofi
Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar – dasar pengetahuan dan proses yang di gunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan. Seseorang akan mengembangkan filosofinya melalui belajar dari hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan lingkungannya.
3.             Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan di miliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan di wariskan dari generasi ke generasi. Terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk system agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.
4.             Hukum
Hokum adalah system yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak sebagai perantara utama dalam hubungan social antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hokum pidana.

D.           Faktor – factor yang Memengaruhi Etika
1.             Leadership
Leadership atau kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk memengaruhi, memotivasi dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan organisasi.
2.             Strategi dan Performasi
Strategi dan Performasi adalah fungsi yang penting dari sebuah manajemen untuk kreatif dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan yang membuat perusahaannya mencapai tujuan perusahaan terutama dari sisi keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika.
3.             Karakter Individu
Karakter Individu merupakan suatu proses psikologi yang memengaruhi individu dalam memeroleh, mengonsumsi serta menerima barang dan jasa, serta pengalaman.
4.             Budaya Organisasi
Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi atau system keyakinan, nilai – nilai dan norma yang di kembangkan dalam organisasi yang di jadikan pedoman tingkah laku bagi anggota – anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲