Etika Bisnis

| Sabtu, 19 November 2016
Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah penerapan etika dalam dunia bisnis. Seperti : Etika Terapan pada Umumnya, Bidang Kajian Etika Bisnis Terkategori, dalam : Level Makro, Level Mikro, Level Individu dan Level Internasional.

Model Etika dalam Bisnis
Menurut Carrol dan dan Buchollz (2005) dalam Rudito (2007), tingkatan Manajemen dalam penerapan etika bisnis di bagi menjadi 3, yaitu :
1. Immoral Manajemen
     Immoral manajemen merupakan tingkatan terendah dari model manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajer tipe ini pada umumnya tidak mengindahkan apa yang di maksud moralitas, baik dalam internal organisas maupun dalam menjalankan bisnisnya. Biasanya juga tipe ini memanfaatkan kelemahan-kelemahan dalam komunitas untuk kepentingan diri sendiri, baik individu maupun kelompok. Kelompok ini selalu menghindar dari yang di sebut etika.
2. Amoral Manajemen
     Amoral manajemen merupakan tingkatan kedua dari model manajemen dalam menerapkan prinsip etika bisnis. Berbeda dengan Immoral manajemen, ada 2 tipe Amoral manajemen, yaitu :
Pertama, manajer yang tidak sengaja. Tipe ini di anggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan bisnis yang di perbuat sebenarnya langsung maupun tidak akan memberikan efek pada pihak lain.
Kedua, manajer yang sengaja. Tipe ini sebenarnya memahami aturan dan etika yang harus di jalankan, namun kadang secara sengaja melanggar berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis mereka, misalnya ingin melakukan efisiensi dan lain-lain.
Menurut Widyahartono, berikut adalah dasar pemikiran Amoral manajemen :
a. Bisnis adalah suatu bentuk persaingan yang mengutamakan dan mendahulukan kepentingan ego- pribadi. Bisnis di perlakukan seperti seperti permainan yang aturannya sangat berbeda dari aturan dalam kehidupan sosial.
b. Orang yang mematuhi aturan moral dan ketanggapan sosial akan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan di tengah persaingan ketat yang tak mengenal "values" yang menghasilkan segala cara.
c. Kalau suatu praktek bisnis di benarkan secara ilegal, maka para penganut bisnis amoral itu justru menyatakan bahwa praktek bisnis itu secara moral mereka dapat di benarkan.

Pengertian Agama, Filosofi, Budaya dan Hukum
1. Agama
     Agama adalah sumber dari segala moral dalam etika apapun dengan kebenarannya yang absolut. Setiap agam mengandung ajaran moral atau etika yang di jadikan pegangan bagi para penganutnya. orang-orang dalam organisasi bisnis secara luas harus menganut nilai Shiddiq, Tabligh, Amanah dan Fathonah.
2. Filosofi
     Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar-dasar pengetahuan dan proses yang di gunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan mengenai suatu kehidupan. Setiap filosofi individu akan di kembangkan dan akan memengaruhi perilakunya, pengembangannya melalui belajar dari hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan lingkungan.
3. Budaya
     Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan di miliki bersama oleh sebuah kelompok yang di warisi dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
4. Hukum
     Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. Dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi, dan masyarakat dalam berbagai cara dan tindakan, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Etika
1. Leadership
     Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk memengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusi demi efektivitas dan keberhasilan organisasi.
2. Strategi dan Performasi
     Strategi dan Performasi adalah cara atau langkah-langkah yang di perlukan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, perlu kekreatifan dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan yang membuat perusahaan mencapai tujuan, terutama dari sisi keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya.
3. Karakter Individu
     Karakter individu merupakan proses psikologi yang memengaruhi individu dalam memeroleh, mengonsumsi serta menerima barang dan jasa serta pengalaman.
4. Budaya Organisasi
     Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang di kembangkan dalam organisasi yang di jadikan pedoman tingkah laku bagi anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲