Stakeholder dapat di artikan sebagai segenap pihak yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang di angkat. Dalam hal ini stake holder juga di namakan pemangku kepentingan.
Macam-macam Stakeholder :
1. Stakeholder primer : pihak dimana tanpa partisipasinya yang berkelanjutan organisasi tidak dapat bertahan. Contohnya pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan.
2. Stakeholder sekunder : pihak yang memengaruhi atau di pengaruhi oleh perusahaan, tapi mereka tidak terlibat dalam transaksi dengan perusahaan dan tidak begitu penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Contohnya pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat.
3. Stakeholder kunci : memiliki kewenangan secara legal dalam hal pengambilan keputusan. Yang termasuk dalam stakeholder kunci yaitu :
- Pemerintah kabupaten
- DPR kabupaten
- Dinas yang membawahi langsung proyek yang bersangkutan
Stereotype, Prejudice dan Stigma Sosial
- Stereotype adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok dimana orang tersebut di kategorikan. Stereotype merupakan jalan pintas pemikiran yang di lakukan secara initiatif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan.
- Prejudice atau prasangka sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu. Dengan kata lain, prasangka sosial di tujukan pada orang atau kelompok yang berbeda dengannya atau kelompoknya.
- Stigma Sosial adalah tidak di terimanya seseorang pada suatu kelompok karena kepercayaan bahwa orang tersebut melawan norma yang ada. Stigma sosial sering menyebabkan pengucilan seseorang ataupun kelompok.
Komunitas Indonesia dan Etika Bisnis
Dalam kehidupan komunitas atau komunitas secara umum, mekanisme pengawasan terhadap tindakan anggota-anggota komunitas biasanya berupa larangan-larangan dan sanksi-sanksi sosial yang terimplementasi di dalam aturan adat. Sehingga tampak bahwa kebudayaan menjadi sebuah pedoman bagi berjalannya sebuah proses kehidupan komunitas. Tindakan karyawan berkenaan dengan perannya dalam pranata sosial perusahaan dapat menentukan keberlangsungan aktivitas.
Mekanisme Pengawasan Tingkah Laku
Mekanisme dalam pengawasan terhadap para karyawan sebagai anggota komunitas perusahaan dapat di lakukan berkenaan dengan kesesuaian atau tidaknya tingkah laku anggota tersebut dengan budaya yang di jadikan pedoman korporasi yang bersangkutan. Mekanisme pengawasan tersebut berbentuk audit sosial sebagai suatu kesimpulan dari monitoring dan evaluasi yang di lakukan sebelumnya. Yang dimana Audit Sosial merupakan proses dimana sebuah organisasi dapat menaksir untuk keberadaan sosialnya, laporan pada organisasi tersebut dan meningkatkan keberadaannya.
0 komentar:
Posting Komentar