Memberikan contoh tentang perilaku bisnis yang melanggar etika (korupsi, pemalsuan, pembajakan)

| Minggu, 08 Januari 2017
A. Korupsi
Korupsi adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeruk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum dan negara.

Sebab-sebab Korupsi :
1. Gaji yang rendah
2. Kurang sempurnanya peraturan perundang-undangan
3. Administrasi yang lamban dan sebagainya

Faktor yang memicu korupsi (BPKP) :
1. Aspek individu pelaku
2. Sifat tamak manusia
3. Moral yang kuat
4. Penghasilan yang kurang mencukupi
5. Kebutuhan hidup yang mendesak
6. Gaya hidup yang konsumtif
7. Malas dan tidak mau bekerja
8. Ajaran agama yang jurang di terapkan
9. Aspek organisasi
10. Kurang adanya sikap keteladanan pemimpin
11. Tidak adanya kultur organisasi yang benar
12. Sistem akuntabilitas yang benar kurang memadai
13. Sistem pengendalian manajemen lemah
14. Aspek tempat individu dan organisasi berada
15. Nilai-nilai di komunitas kondusif untuk terjadinya korupsi
16.Komunitas kurang menyadari bahwa korupsi bisa di berantas bila komunitas ikut aktif
17. Aspek perundang-undangan yang kurang kuat

Akibat korupsi :
1. Tata ekonomi
2. Tata sosial budaya
3. Tata politik
4. Tata administrasi

B. Pemalsuan
Tindakan pidana yang membuat seolah-olah sebuah hal terlihat benar adanya. Pemalsuan melanggar dua norma dasar yaitu kebenaran dan ketertiban masyarakat.

Bentuk pemalsuan :
1. Sumpah palsu
Melakukan hal yang melanggar sumpah dengan sengaja merupakan bentuk pidana. Di atur dalam pasal 242 KUHP.

2. Uang palsu
Diatur dalam pasal 244 KUHP. Dan di bagi menjadi dua bentuk :
1. Membikin secara meniru
2. Memalsukan

3. Materai palsu
Pemalsuan materai merugikan pemerintah karena pembelian materai adalah semacam pajak, dan pemalsuan materai berakibat berkurangnya pajak ke kas negara. Di atur dalam pasal 253  KUHP.

C. Pembajakan
Pembajakan merupakan sebuah istilah yang di gunakan untuk menggambarkan berbagai macam aktivitas ilegal atau pemalsuan yang berkaitan dengan dunia bisnis.

Alasan seseorang melakukan pembajakan
1. Harga dapat di jual jauh lebih murah di bandingkan aslinya'
2. Dampak penyebaran dan perkembangan teknologi yang sangat pesat di dunia
3. Resiko bisnis sangat rendah karena menjanjikan biaya produksi dan overhead yang sangat murah
4. Memiliki pasar potensial yang sangat besar

Beberapa bentuk strategi anti pembajakan
1. Warning strategy : Perusahaan pemegang merek asli memberikan peringatan secar aktif kepada konsumennya.
2. Withdrawal Strategy : Perusahaan pemegang merek asli mengawasi dan memilih secara ketat distributor yang memasarkan produknya di pasar.
3. Prosecution Strategy : Perusahaan pemegang merek asli melibatkan tim penyelidik yang di bentuk oleh perusahaan sendiri untuk melakukan penyelidikan secara aktif di tempat-tempat yang di curigai.
4. Monitoring Strategy : Perusahaan pemegang merek asli memandang bahwa distributor adalah kunci penyebaran produk palsu di pasar. Krena itu, pendekatan distributor untuk membangun loyalitas akan lebih efektif dalam menghentikan pembajakan.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲